17 December 2012

Utk Doa Makbul....& Cara Perbaiki Doa...

Mau Doa Maqbul? Perbaiki Cara Berdoa!

(copy and paste - bahasa  indonesia: dari http:// http://www.akhmadtefur.com/doa-sholat-2/mau-doa-maqbul-perbaiki-cara-berdoa/)

Bagaimana cara berdoa yang baik? Simak ini dulu…
Coba bayangkan seandainya tiba-tiba ada orang mendatangi anda, dan langsung meminta uang dengan cara yang tidak sopan… Dia tidak kulo nuwun, tidak memanggil nama anda dengan santun, tidak memiliki tata krama… Bagaimana perasaan anda? Iba atau empet?

Nah, jika anda sadar betul akan jawaban pertanyaan di atas, andapun pasti yakin bahwa anda tidak boleh bergaya preman kampung macam itu kepada orang lain! Setuju, juragan?
Apalagi kepada Allah…. tentu sangat tidak boleh!
Berlaku sopanlah dalam meminta kepada Allah! Sebutlah nama-Nya dengan santun, gunakan tata krama yang baik.  Jangan langsung to the point meminta. Mengapa doa kita tumpul? Salah satunya karena tingkah kita sendiri yang tidak beradab dalam meminta.
Mari perbaiki cara berdoa kita agar lebih maqbul. Lantas, bagaimana tata cara berdoa yang baik berdasarkan Al Quran dan hadits? Inilah jawabannya:

1. Mulailah dengan basmalah

2. Memuji Allah
“Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya” (An Nashr:3). Dalam ayat ini, Allah memberikan petunjuk agar kita memuji-Nya sebelum menyampaikan maksud doa yang kita panjatkan. Memuji Allah ialah dengan mungucapkan “Alhamdu lillaahi robbil aalamiin” (segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam), atau dengan redaksi lainnya.

3. Bershalawat untuk Nabi
Dari Annas bin Malik: “Tidaklah seseorang berdoa, kecuali antara dia dan langit ada hijab, sampai dia bershalawat kepada nabi”.
Jadi, bershalawat kepada Nabi sangat penting untuk membuka hijab (tirai) agar doa kita sampai pada Allah azza wa jalla. Bershalawat atas Nabi misalnya membaca “Allahumma shalli ala sayyidinaa Muhammad” atau dengan redaksi lain yang lebih lengkap.

4. Sebutlah nama-Nya dengan santun (dengan asmaul husna)
“Dan Allah memiliki asmaul husna, maka berdoalah dengan menyebut asmaa-ul husna itu “(QS Al Araf : 180).
Contoh membaca asmaul husna dalam berdoa:
  • Ya Allah, ya ROZAK berilah kami rizki yang halal
  • Ya GHOFUR… ampunilah kami
  • Robbanaa innaka anta SAMIIUL ‘ALIIM watub alaina innaka anta TAWWAABU RAHIIM

5. Menyebutkan maksud yang diminta
Point ke-5 ini adalah inti dari doa (permintaan) kita

6. Tutup doa dengan shalawat Nabi, memuji Allah, dan Amin
Washallallahu ala sayyidinaa Muhammadin, walhamdulillaahi rabbil aalamiin. Amin.

Contoh redaksi doa singkat berdasarkan urutan poin-poin di atas:

(1) Bissmillahirrahmaanirrohiim

(2) Alhamdulillahi robbil aalamiin

(3) Allahumma sholli ala sayyidina Muhammad

(4) Ya Allah ya ROZAK
(5) Hari ini saya mau berdagang, berilah kami rizki yang halal dan melimpah
(6) Washallallahi ala sayyidina Muhammad, walhamdulillaahi rabbil aalamiin. Amin. Poin (5) sebaiknya menggunakan doa yang ma’tsur, yaitu doa yang ada dalam Al Quran atau doa yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, misalnya:
Rabbij’alnii muqiima shalaati wamin dzurriyaatii (QS Ibrahim). Ya Allah jadikanlah saya dan keturunan saya sebagai orang yang dapat menegakkan shalat.
Allahummakfinii bihalaallika an haraamika wa aghninii bi fadhlika ‘amman siwaak (HR Tirmidzi). Ya Allah berilah saya rizki yang halal, bukan yang haram. Dan kekayaan (rizki yang melimpah) yang Engkau ridhai, bukan yang engkau murkai.
Mari meminta kepada Allah dengan tata cara berdoa yang baik.
__________________________________________________
10 Waktu Mustajab Untuk Berdoa
1.      Ketika hujan.
2.      Hendak memulakan solat dan selepas solat.

3.      Ketika menghadapi musuh dalam peperangan.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud:
“Berdoalah saat doa itu diperkenankan Allah iaitu pada saat bertemu tentera-tentera (berperang), ketika hendak mendirikan sembahyang dan ketika turunnya hujan.”
(Hadis mursal yang diriwayatkan oleh Imam al-Nawawi dalam Kitab al-Azkar)
4.      Antara azan dan iqamat.
Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud:
“Tidak ditolak doa yang dimohonkan antara azan dan iqamat.” (Riwayat al-Tirmizi)
5.      Ketika iktidal yang akhir dalam solat.
6.      Ketika sujud dalam solat.
7.      Ketika khatam al-Quran (30 juzuk).
8.      Sepanjang malam, terutamanya pada sepertiga yang akhir dan pada waktu sahur.
9.      Sepanjang hari Jumaat.
Kerana mengharapkan bertemu dengan saat ijabah (saat diperkenankan doa) yang terletak antara terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari Jumaat.
10.  Antara waktu Zuhur dan Asar dan antara Asar dan Maghrib.

No comments: